Budidaya Daun Bawang : Tips Tanam Mudah Agar berdaun Lebat dan Menguntungkan – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Budidaya Daun Bawang.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini :
Contents
Budidaya Daun Bawang : Tips Tanam Mudah Agar berdaun Lebat dan Menguntungkan
Bawang daun dalam bahasa jawa diucap loncang.Bawang daun( Allium fitsulosum L.) dalam bahasa Inggris diucap Welsh Onion ataupun Japanese bunching onion, ialah tipe sayur- mayur yang banyak disukai di Indonesia.
Bawang daun umumnya di manfaatkan bagaikan bahan bonus dalam masakan, semacam mi soup, bakwan, lumpia, telur dadar, martabak telur, perkedel serta lain sebagainya
Metode menanam bawang daun dalam pot ataupun polybag tidak jauh berbeda dengan budidaya di lahan terbuka. Tipe benih yang ditanam serta pupuk yang dibutuhkan relatif sama.
Cuma saja tipe media tanamnya berbeda sehingga membutuhkan perlakuan spesial.
Wujud daunnya bundar panjang, berongga semacam pipa. Ujungnya meruncing sebaliknya pangkalnya padat bercorak putih. Pada tipe yang lain semacam Allium porum wujud daunnya pipih semacam pita.
Wilayah sangat sempurna buat menanam bawang daun merupakan dataran besar dengan rentang ketinggian 900- 1700 m dpl.
Temperatur perkembangan sempurna berkisar 19- 24oC dengan kelembaban 80- 90%. Walaupun begitu, bawang daun masih dapat berkembang di dataran rendah yang bersuhu panas.
Teknik Mudah Budidaya Daun Bawang
-
Pembibitan
Terdapat 2 metode melaksanakan pembibitan bawang daun. Awal, memakai pembibitan benih serta kedua memakai pembibitan anakan.
Sesi awal budidaya bawang daun merupakan pembibitan. Berikut ini ialah sesi pembibitan bawang daun.
-
Pembibitan Benih
Benih disemai di suatu bedengan selebar 100- 120 centimeter serta panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan.Tanah digemburkan serta diolah dengan dimensi kedalaman dekat 30cm.
Setelah itu, pupuk kandang sebanyak 2 kg dicampurkan ke dalamnya.Bedengan diberi semacam atap berbahan plastik transparan dengan ketinggian 100- 150cm di sebelah timur, sedangkan besar di sisi barat lumayan 60- 80cm.
Benih juga ditaburkan pada suatu garis ataupun larik- larik melintang dengan kedalaman dekat 1cm serta jarak masing- masing larikan tidak lebih dari 10cm.
Sembari menunggu kecambah timbul, tutuplah benih tersebut dengan karung goni yang basah ataupun dapat pula memakai daun pisang.
Buat merawatnya, dianjurkan supaya penyiraman dicoba tiap hari.
Pada umur 1 bulan, saatnya bibit diberikan pupuk daun dengandosis anjuran 1/ 3 sampai½ dengan metode disemprot.
Nah, bila telah berumur 2 bulan serta ketinggian bibit telah menggapai 10cm sampai 15 centimeter, bibit bawang daun telah siap dipindahkan.
-
Pembibitan Anakan
Berikut ini merupakan gimana daun bawang dibudidayakan memakai pembibitan anakan.
Memilah rumpun yang hendak terbuat jadi bibit haruslah berusia 2, 5 bulan serta dalam keadaan sehat tidak terserang hama.
Pembongkarannya, rumpun piliahan tadi dinaikan bersama dengan akar- akarnya.Berikutnya, tanah yang melekat serta pangkal ataupun daun tua turut dibuang.
Pisahkanlah rumpun tersebut sampai kita memiliki rumpun baru yang terdiri dari 1- 3 anakan daun bawang.
Metode penanamannya merupakan membuang sebagian daun serta bibit juga ditaruh pada posisi lembap dan teduh dengan durasi dekat 5 sampai 7 hari.Bibit juga siap ditanam.
-
Persiapan Lahan
Lahan yang cocok buat penanaman bawang daun merupakan tanah gelap yang gembur serta banyak humus.
Berikutnya tanah diolah serta hendaknya pengolahan tanah dicoba 15- 30 hari saat sebelum tanam, tanah diolah dengan dicampur Pupuk Organik.
Buatlah persemaian. Triknya, olah tanah, kemudian tanam biji ataupun anak tunas bagaikan bibit. Buat 1 ha lahan, diperlukan bibit( tunas) sebanyak 200. 000 anakan ataupun 1, 5- 2 kilogram biji.
Siapkan lahan buat penanaman. Triknya, cangkul tanah sedalam 30- 40 centimeter, setelah itu bagikan pupuk kandang sebanyak 10- 15 ton/ ha. Buat bedengan selebar 0, 6- 1 meter.
Buat parit dengan lebar 20- 30 centimeter di antara bedengan. Pengapuran dicoba bila tanah ber- pH< 6. 5 dengan 1- 2 ton/ ha kapur dolomit dicampur menyeluruh dengan tanah pada kedalaman 30 centimeter.
Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 centimeter sedalam 10 centimeter.
-
Penanaman
Pindahkan bibit ke lahan penanaman sehabis berusia 2 bulan( tingginya 10- 15 centimeter).Waktu tanam terbaik dini masa hujan( Oktober) ataupun dini kemarau( Maret).
Saat sebelum ditanam, bibit dicabut dengan hati- hati, kemudian potong sebagian pangkal serta daun.Rendam bibit dalam fungisida dengan konsentrasi rendah( 30%- 50% dari dosis yang diajarkan) sepanjang 10- 15 menit.
Tanam bibit dalam lubang yang sudah disediakan, kemudian padatkan tanah disekitar pangkal bibit ataupun pada bagian pangkal.
Pemeliharaan
Sehabis bawang daun berusia 15 hari sehabis tanam jalani penyulaman, apabila terdapat bibit bawang daun yang mati ataupun yang pertumbuhannya kurang baik.
Jalani penyiangan gulma tiap 3- 4 minggu, ataupun tiap kali berkembang gulma di dekat tumbuhan bawang daun.Pembubunan bagian dasar tunas sepanjang 4 minggu saat sebelum panen.
Potong batang bunga serta daun tua buat memicu tunas.Siram 2 kali satu hari, upayakan buat tidak sangat becek/ basah.
Jalani penyemprotan pestisida bila dibutuhkan apabila timbul isyarat hama serta penyakit, upayakan dengan pestisida nabati/ organik.
-
Pemupukan
Bagikan pupuk awal pada dikala bawang daun berusia 25- 30 hari sehabis tanam. Berikutnya jalani pemupukan cocok kebutuhan tumbuhan dengan mencermati laju perkembangan tumbuhan.
Buat hasil yang optimal, melindungi keramahan area, serta hasil panen bawang daun yang sehat buat disantap, pakai Pupuk Organik.
-
Hama serta Penyakit
Ulat bawang/ ulat grayak( Spodoptera exiqua Hbn.). Pengendalian: metode pergiliran tumbuhan dengan tumbuhan bukan Liliaceae ataupun dengan perangkap ngengat.
- Ulat tanah( Agrotis ypsilon Hufn.) Pengendalian mekanis: mengumpulkan ulat di malam hari, melindungi kebersihan kebun serta pergiliran tumbuhan dengan tumbuhan bukan Liliaceae.
- Thrips/ kutu loncat/ kemeri( Thrips tabbaci Lind.). Pengendalian: pergiliran tumbuhan bukan Liliaceae; menanam secara serempak; memasang perangkap serangga berbentuk kertas/ dengan insektisida Mesurol 50 WP.
- Bintik ungu( Alternaria porri( Ell.) Cif.). Pengendalian: metode revisi tata air tanah, pergiliran tumbuhan dengan tumbuhan bukan Liliaceae serta memakai bibit sehat.
- Busuk daun/ embun tepung( Peronospora destructor( Berk.) Casp). Pengendalian: memakai benih/ bibit sehat, rotasi tumbuhan dengan tumbuhan bukan Liliaceae.
- Busuk leher batang( Bortrytis allii Munn.). Indikasi: leher batang jadi lunak, bercorak kelabu, wujudnya jadi bengkok serta busuk. Pengendalian: pergiliran tumbuhan bukan Liliacea, pemakaian benih/ bibit sehat, tingkatkan kebersihan kebun serta tumbuhan.
- Antraknose( Collectotrichum gleosporiodes Penz.). Indikasi: daun dasar rebah, pangkal daun mengecil serta tumbuhan mati tiba- tiba. Pengendalian: memakai bibit/ benih sehat, revisi tata air, rotasi tumbuhan dengan tumbuhan bukan Liliaceae, mencabut tumbuhan yang sakit.
Masa Panen
Usia Panen 2, 5 bulan sehabis tanam.Jumlah anakan optimal( 7- 10 anakan), sebagian daun menguning.Segala rumpun dibongkar dengan cangkul/ kored di sore hari/ pagi hari.
Bawang daun yang sudah dipanen ditaruh di tempat teduh, kemudian mencuci hingga bersih dengan air mengalir/ disemprot, kemudian tiriskan.Ikat dengan tali rafia pada bagian batang serta daun.
Berat tiap jalinan dekat 25 kilogram.Bawang daun disortir cocok dimensi diameter batang serta panjang daun.
Simpan pada temperatur 0, 8- 1, 4°C satu hari tadi malam buat menekan penguapan serta kehabisan bobot, serta supaya bawang daun senantiasa fresh dikala hendak dipasarkan.
Demikian Uraian kami tentang Budidaya Daun Bawang – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya