Budidaya Jagung : Persiapan, Penamanan, Pemupukan, Perawatan Dan Masa Panen – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Budidaya Jagung.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini.
Contents
Budidaya Jagung : Persiapan, Penamanan, Pemupukan, Perawatan Dan Masa Panen
Tanaman jagung adalah salah satu jenis makanan dari keluarga rumput yang diklasifikasikan sebagai biji – bijian.
Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena jenis tanaman zea ini dapat digunakan sebagai pengganti makanan pokok untuk beras dan berbagai makanan olahan.
Selain itu bagian dari tanaman jagung juga dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti daun, batang, klobot dan janggelnya.
Di Indonesia, jagung yang banyak dibudidayakan adalah jenis jagung hibrida kualitas unggul. Jagung hibrida mampu menghasilkan lebih banyak benih jagung dan dapat diterima oleh pasar.
Jagung hibrida adalah jenis jagung turunan langsung (F1) yang dihasilkan dari persilangan 2 galur atau lebih yang karakteristik individu Heterozygot dan Homogen dan memiliki karakteristik unggul dari masing – masing varietasnya.
Cara Budidaya Jagung
Persiapan Benih
Lebih baik memilih benih jagung bersertifikat. Biasanya benih jagung telah diberi perlakuan benih, yaitu dengan cara melapisi fungisida.
Pada benih yang berfungsi agar tanaman terlindung dari berbagai penyakit dan memudahkan kondisi untuk menanam tanaman jagung.
Persiapan Tanah
Tanah dilonggarkan dengan cangkul atau dibajak sedalam 25 – 30 cm, kemudian diratakan/ditumbuk menggunakan garu.
Setelah itu, pemupukan dasar dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia. Kotoran yang baik adalah kotoran kambing, sedangkan pupuk kimianya dapat menggunakan NPK.
Rasio pupuk kandang dan bahan kimia adalah 40:1 hingga 50:1, yaitu setiap 40 ember pupuk kandang dapat dicampur dengan 1 ember pupuk NPK.
Selain itu, pengapuran juga bisa dilakukan dengan menggunakan kapur dolomit. Selanjutnya, dalam kondisi tanah berlumpur, bedengan harus dibuat agar benih tidak kebanjiran dan tidak busuk.
Lebar tempat tidur dan jarak antara tempat tidur adalah 100 cm dan 50 cm, sedangkan jarak dalam barisan adalah 20 – 25 cm.
Penanaman
Setelah bedengan terbentuk, lubang tanam berikutnya dibuat sedalam 5 – 10 cm. Lubang tanam dibuat merata di sepanjang alur alur.
Biji jagung dimasukkan ke dalam lubang tanam 2 biji perlubang lalu ditutup dengan tanah. Benih akan berkecambah dan tumbuh setelah 4 hingga 7 hari.
Pemberian Pupuk
Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman jagung berumur 15 jam, komposisi pupuk: ZA 280kg/ha + SP 100kg/ha + furadan 12kg/ha. cara pemupukan dengan menyebar lalu tumpukkan dengan tanah, lalu lakukan irigasi.
Pemupukan kedua dilakukan pada usia 35hst, komposisi pupuk: ZA 350kg/ha + Phonska 200kg/ha. Cara pemupukan seperti pada pemupukan 1.
Pemupukan untuk 3 atau pemupukan penutup dilakukan pada usia 50 HST, komposisi pupuk: Urea 350kg/ha + Phonska 180kg/ha. Cara pemupukan seperti pada pemupukan 1.
Perawatan Jagung
Pembubunan atau ipuk dilakukan bersama pada saat pembuahan. Ada dua cara untuk membersihkan gulma, dengan menyemprotkan herbisida Calaris untuk gulma berusia 5 – 21hst.
Gramoxon untuk gulma 40hst ke atas, hesbisida yang sesuai dan cara menggunakannya melihat herbisida untuk tanaman jagung dan menyiangi tanaman jagung.
Pencegahan bundel pada bunga adalah pemberian furadan insektisida pada tunas daun pada tanaman jagung berumur 21hst dan 40hst.
Penyiraman tanaman jagung dilakukan setelah pemupukan, dan 2 minggu setelah pemupukan terakhir.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Pengendalian penyakit mulai dilakukan pada biji sebelum tanam (dengan fungisida). Hama penting adalah lalat biji, penggerek tongkol, penggerek batang dan ulat grayak. Kontrol dengan menggunakan insektisida sesuai kebutuhan.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman jagung dapat dipanen sekitar 100 HST, tergantung pada jenis benih yang digunakan. Secara fisik, jagung siap panen dapat dilihat dari keringnya, daun klobot kekuningan.
Panen yang dilakukan sebelum atau sesudah periode fisiologis akan menghasilkan komposisi kimia jagung yang menentukan kualitasnya.
Setelah panen jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Metode pengeringan yang paling umum adalah dengan mengeringkannya di ladang bersama dengan klobot.
Atau Anda juga bisa mengupas jagung dan kemudian mengeringkan jagung di lantai atau di atas terpal.
Kerusakan masih dapat terjadi selama proses pengeringan, terutama jika panen dilakukan di musim hujan. Jagung basah sangat rentan terhadap serangan jamur atau jamur. Jamur dapat merusak tanaman lebih dari 50%.
Demikian Uraian kami tentang Budidaya Jagung – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.