Budidaya Jahe : Khasiat, Metode, Pembibitan, Persemaian, Pemeliharaan Dan Panen – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Budidaya Jahe.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini.
Contents
Budidaya Jahe : Khasiat, Metode, Pembibitan, Persemaian, Pemeliharaan Dan Panen
Usaha budidaya jahe ialah salah satu usaha di bidang agribisnis yang cukup terkenal serta menguntungkan.
Warga di pedesaan lumayan banyak membudidayakan jahe buat dijual ke warga kota ataupun apalagi ke luar negara sebab memanglah permintaan hendak jahe lumayan besar.
Manfaat serta khasiat jahe yang lumayan besar pada kesehatan jadi salah satu alasa tingginya permintaan hendak jahe tersebut.
Rimpang jahe ini umumnya digunakan sebagai bahan baku buat membuat obat – obatan serta pula bahan santapan. Jadi, boleh dibilang usaha budidaya jahe potensinya sangat terang di masa mendatang.
Sesungguhnya, tidak seluruh bisnis memerlukan modal besar, dengan modal yang kecil saja Kamu dapat memperoleh keuntungan signifikan.
Begitu pula dengan bisnis usaha budidaya jahe merah. Dengan modal sedikit, Kamu dapat memperoleh keuntungan yang besar.
Khasiat Jahe
- Meredakan rasa mual
- Meredakan perih serta peradangan
- Meringankan indikasi flu, demam, serta batuk
- Melindungi kinerja jantung
- Menolong merendahkan berat badan
- Menghindari penuaan sebab mengandung
- Melancarkan perputaran darah dengan isi L- arginine
Metode Budidaya Jahe
Persiapan Lahan
Langkah awal dalam budidaya jahe ialah persiapan lahan tanam. Lahan budidaya jahe haruslah produktif serta gembur. Langkah pengolahan lahannya merupakan sebagai berikut:
- Cangkul ataupun bajak lahan supaya gembur.
- Buat bedengan dengan lebar 1 meter, panjang cocok luas lahan, serta besar 25 – 30 centimeter.
- Berikan jarak 50 centimeter antar bedengan.
- Taburkan pupuk kandang dengan dosis 10 kilogram buat bedengan dengan luas 10 meter.
- Buat lubang tanam dengan jarak 25 x 25 centimeter, dengan kedalaman lubang 25 – 30 centimeter.
- Isikan pupuk kandang ke dalam lubang tanam sebanyak 0, 5 kilogram.
- Perkenankan bedengan sepanjang satu minggu saat sebelum ditanami.
Pemilihan Benih
Tahapan setelah persiapan lahan ialah penanaman benih, yang berbentuk rimpang jahe yang bisa dibeli di pasar tradisional. Kriteria benih yang baik merupakan sebagai berikut:
- Berukuran besar.
- Keadaan rimpang utuh serta tidak cacat.
- Bercorak merah celah menyala.
- Kondisinya fresh, tidak keriput serta mempunyai kandungan air banyak.
- Setelah memilih rimpang cocok kriteria diatas sebagai benih. Letakkan rimpang di ruangan yang sejuk, setelah itu siram dengan air seperlunya hingga rimpang menghasilkan mata tunas.
- Selama itu, jalani penyiraman serta buang rimpang yang membusuk. Bila rimpang telah bertunas, hingga rimpang siap ditanam.
Persemaian
- Benih ataupun rimpang yang telah disiapkan dipotong, tiap potong mempunyai 3 – 5 mata tunas.
- Saat sebelum disemai, rimpang yang telah dipotong dicelupkan dalam larutan fungisida serta ZPT hampir 1 – 2 menit, setelah itu dikeringkan.
- Benih di semai pada media semai serta diletakkan berjajar menyeluruh. Berikutnya ditutup dengan ladu. Penyemaian ini dicoba buat memperoleh bibit yang tumbuhnya serempak.
- Setelah berusia 3 – 5 minggu, bibit bisa dipindahkan pada media tanam. Pilih bibit dari persemaian dipilih bibit yang sehat serta bongsor dengan metode dicongkel.
Metode Menanam Bibit Jahe
Penanaman bibit jahe hendaknya dicoba pada dini masa hujan. Penanaman bibit dicoba 2– 3 minggu sehabis penaburan pupuk dasar. Berikut ini langkah serta tahapan penanaman bibit jahe;
- Diatas bedengan dibuat beberapa parit memanjang dengan kedalaman 10 – 15 centimeter. jarak antar parit 40 – 50 centimeter.
- Bibit diletakkan pada parit dengan jarak 30 centimeter. Bibit diletakkan dengan posisi rebah serta mata tunas menghadap keatas.
- Setelah itu bibit ditutup memakai tanah dengan ketebalan kurang lebih 5 centimeter.
Pemeliharaan
Penyiraman teratur dilakukan paling utama pada masa kemarau serta dikala tumbuhan baru tiba umur antara 0 – 3 bulan.
Tidak hanya penyiraman, gulma serta tumbuhan pengganggu lain pula wajib senantiasa dibersihkan minimun tiap 2 bulan sekali.
Buat pemupukan jahe yang di tanam dalam karung ataupun polybag, bisa memakai pupuk bokashi bercampur tanah dengan perbandingan 1:3.
Pupuk dimasukkan ke dalam media kala umur tumbuhan dekat 2 bulan ataupun dikala rimpang jahe mulai timbul ataupun nampak menyembul ke atas permukaan tanah.
Pemupukan ini dilakukan beberapa kali sampai merambah umur tanam 8 bulan.
Hama yang sangat kerap melanda tumbuhan jahe merupakan kepik, ulat penggesek pangkal serta kumbang.
Sebaliknya penyakit berbentuk penyakit layu kuman, busuk rimpang, serta bintik daun. Buat pengendaliannya dapat dicoba dengan metode natural maupun dengan pestisida cocok ketentuan dosis pemakaian.
Panen
Pemanenan dicoba bergantung dari pemakaian jahe itu sendiri. Apabila kebutuhan buat bumbu penyedap masakan, maka tumbuhan jahe telah dapat ditanam pada usia kurang lebih 4 bulan dengan metode mematahkan sebagian rimpang serta sisanya dibiarkan hingga tua.
Apabila jahe buat dipasarkan hingga jahe dipanen sehabis lumayan tua. Usia tumbuhan jahe yang telah dapat dipanen antara 10 – 12 bulan.
Dengan ciri- ciri corak daun berganti dari hijau jadi kuning serta batang seluruh mengering. Misal tumbuhan jahe gajah hendak mengering pada usia 8 bulan serta hendak berlangsung selama 15 hari ataupun lebih.
Demikian Uraian kami tentang Budidaya Jahe – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.