Budidaya Pisang : Syarat, Metode, Penanaman, Pemupukan, Perawatan Dan Panen – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Budidaya Pisang.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini.
Contents
Budidaya Pisang : Syarat, Metode, Penanaman, Pemupukan, Perawatan Dan Panen
Pisang adalah buah yang kaya akan vitamin, protein kalsium, mineral, lemak, dan zat besi. Selain itu, tingginya kandungan asam triptofan sangat efektif untuk meredakan gejala stres.
Banyaknya manfaat dan khasiat yang dapat diperoleh pada pisang membuat konsumsi pisang semakin meningkat. Selain faktor harga yang relatif stabil di pasar, banyak petani kini beralih ke menanam pisang.
Sayangnya, tingginya minat petani tidak didukung oleh keterampilan manajemen yang baik juga, sehingga produksi dan produktivitas cenderung tidak meningkat.
Banyaknya kendala teknis saat menanam pisang, seperti berbagai serangan penyakit membuat petani gagal panen dan merugi.
Dari permasalahan di atas, kami tergerak untuk memberikan solusi dalam budidaya pisang yang dapat dipastikan akan selalu berhasil hingga saat ini.
Melalui panduan ini, kami akan menyediakan cara untuk menanam pisang untuk menghasilkan buah yang bermanfaat dan menguntungkan.
Syarat Menanam Pisang
Pisang adalah tanaman tropis. Tumbuh baik dari dataran rendah hingga ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.
Curah hujan yang diinginkan untuk tanaman ini adalah sekitar 1500 hingga 2500 mm per tahun dengan suhu 15 – 35 ° C.
Tanaman pisang dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah. Namun, jenis tanah yang paling cocok adalah tanah liat, seperti aluvial, yang mengandung banyak kalsium dan bahan organik.
Metode Budidaya Pisang
Persiapan Bibit
Bibit memiliki peran penting dalam budidaya pisang. Untuk mendapatkan hasil maksimal selalu gunakan biji yang bebas dari penyakit.
Jika Anda bisa mendapatkan benih varietas unggul dari lembaga tepercaya. Ada 3 jenis benih untuk budidaya pisang, yaitu dalam bentuk anakan, umbi dan hasil kultur jaringan.
- Bibit adalah benih yang diambil dari tanaman pisang yang memiliki tunas atau anak. Anak itu dipisahkan dari tanaman pisang dewasa dan sehat.
- Bibit bonggol diperoleh dari bonggol tanaman pisang yang dipanen. Kemudian tanaman dibongkar dan tunggul diambil (alas bawah). Tunggul dibersihkan, sehingga dilucuti tanpa merusak tunas. Kemudian belah lagi ukuran kuncup, atau sekitar 10x10x10 cm. Kemudian umbi ditanam di media tanam. Bibit umbi siap dipakai untuk budidaya pisang sehabis tumbuh 3 – 4 bulan.
- Kultur jaringan adalah teknologi untuk membiakkan tanaman yang dilakukan pada laboratorium. Bibit dari kultur jaringan biasanya bebas dari semua penyakit dan dapat disimpan dalam jumlah besar. Ukuran biji juga seragam sehingga waktu panen lebih mudah dilakukan.
Persiapan lahan pisang
Pastikan tanah yang akan digunakan sebagai tempat budidaya pisang bebas dari penyakit Fusarium dan Pseudomonas.
Jika sebelumnya tanah telah terinfeksi oleh penyakit, lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan benar.
Bersihkan tanah dari gulma, cangkul atau bajak dengan kedalaman 30 -4 0 cm. Buat bedengan memanjang sesuai dengan kontur tanah. Jarak antar bedeng disesuaikan dengan jarak tanam.
Jarak tanam tergantung pada varietas pisang. Misalnya buat pisang barangan mungkit 3 × 3 meter.
Dengan populasi maksimum 1000 tanaman per hektar. Setiap jarak 50 meter, buat parit untuk saluran drainase sedalam 1 meter. Kemudian tinggalkan lahan selama 2 – 5 minggu.
Penanaman
Cara menanam pisang harus dilakukan sebelum musim hujan sehingga benih/tunas yang baru saja ditanam mendapat pasokan air yang memadai.
Tunas pisang dimasukkan ke dalam lubang tanam, kemudian ditutup dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Pucuk pisang dipastikan dalam posisi tegak sehingga tidak mudah rebah.
Pemupukan
tanaman pisang membutuhkan sejumlah besar kalium dalam tanah. Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCl dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium.
Pupuk nitrogen diberikan secara rutin 2 kali setahun dengan berlari mengelilingi tanaman pisang.
Setelah dibuahi, jejak ditaburi dengan pupuk kemudian ditutup dengan tanah. Padahal aplikasi pemupukan kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam (2 kali setahun).
Teknik Perawatan Tanaman Pisang
Agar pohon pisang berbuah cepat, teknik pemeliharaan yang bisa dilakukan adalah:
- Setiap rumpun harus dipotong sehingga hanya terdiri dari 3 – 4 batang.
- Pembersihan gulma, daun kecil, serta pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan penyiangan, seperti tanah gembur. Selain itu, untuk mengendalikan hama dan penyakit juga bisa menggunakan insektisida seperti Malathion dan Pestona.
- Menyirami tanaman atau membuat parit berisi air di sekitar tanaman pisang. Tujuannya agar tanaman tumbuh subur dan menghasilkan pisang yang baik dan banyak.
Panen Pisang
Pisang dapat dipanen setelah berubah warna dari hijau muda ke hijau tua atau sedikit kekuningan.
Potong pisang dari tandan dan pangkas batang pisang menjadi umbi. Tandan pisang disimpan terbalik sehingga getahnya tidak mencemari pisang.
Budidaya pisang harus diganti dengan tunas dan cara menanam pisang dari awal lagi setelah umur tanah mencapai 5 tahun untuk menjaga produktivitas pohon pisang dan mengembalikan kesuburan tanah.
Demikian Uraian kami tentang Budidaya Pisang – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.