Budidaya Sawi Pahit : Syarat Tumbuh, Penanaman, Perawatan serta Hama dan Penyakitnya – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Budidaya Sawi Pahit.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini :
Contents
Budidaya Sawi Pahit : Syarat Tumbuh, Penanaman, Perawatan serta Hama dan Penyakitnya
Sawi memiliki banyak tipe. Sebab gampang diolah, sayur- mayur ini dapat dibuat jadi bermacam hidangan. Dimakan fresh ataupun diolah sama enaknya. Jenisnya yang satu ini renyah- renyah getir serta fresh.
Bagian batang serta daun sayur- mayur ini dapat dimakan. Banyak pula ditemukan pada masakan Tiongkok, India serta Pakistan.
Sebab batangnya sangat tebal kerap pula terbuat acar India yang bernama Achar serta pula Tiongkok ialah Zha cai ataupun sawi asin.
Sawi pahit diketahui pula dengan nama sawi hijau, sawi jabung, sawi daging, Brassica juncea ataupun Chinese mustard.
Banyak berkembang di Afrika, Italia, India, Tiongkok, Jepang serta Korea. Sebab sawi gampang rusak umumnya dicoba fermentasi.
Di Tiongkok, sawi ini ialah komoditas sayur- mayur yang sangat dilindungi, sebab memiliki nutrisi yang besar. Semacam, serat, vit B1, B2, B6, C serta E, dan klorofil, karoten serta mangan.
Di Rusia, sawi ini digunakan bagaikan bahan penciptaan minyak dengan proses penyulingan minyak nabati terbaik.
Hasil fermentasi dari sawi pahit bertujuan buat mengawetkan sawi sekalian merubah rasa, corak serta wujudnya. Sehabis difermentasi berganti jadi sawi asin ataupun yang diketahui pula dengan sayur asin.
Syarat Tumbuh Sawi Pahit
Walaupun demikian, Indonesia mempunyai kecocokan terhadap hawa, cuaca serta keadaan tanah sehingga membuat tumbuhan sawi gampang berkembang di segala Indonesia.
Buat memperoleh panen sawi yang optimal, tanamlah sawi di dataran tinggi. Wilayah penanaman yang sangat sesuai merupakan mulai dari ketinggian 5 m hingga dengan 1. 200 m dpl.
Tetapi umumnya sawi dapat dibudidayakan pada wilayah yang memiliki ketinggian 100 m hingga 500 m dpl.
Watak tumbuhan sawi merupakan tahan terhadap air hujan. Dengan keistimewaannya itu hingga tumbuhan ini bisa ditanam sejauh tahun. Cuma yang butuh dicermati merupakan penyiraman tertib bila ditanam di masa kemarau.
Tumbuhan sawi mpada dasarnya tidak butuh membutuhkan sangat banyak air alias seperlunya saja. Sebab itu tumbuhan ini kurang sesuai apabila ditanam di masa penghujan.
Tumbuhan sawi sesuai ditanam di tanah yang gembur, banyak humus, dan mempunyai pembuangan air yang baik. Derajat keasamannya antara pH6 hingga pH7.
Metode Tanam Budidaya Sawi Pahit
-
Penyemaian Benih
- Kebutuhan benih 2- 3 Kilogram/ ha
- Membuat tempat persemaian berbentuk bedengan dengan lebar 100 centimeter serta besar 15- 20 centimeter, panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan benih.
- Taburkan pupuk kandang yang telah matang pada bedengan persemaian dekat 2 kilogram/ m2.
- Aduk menyeluruh pupuk kandang ke dalam tanah sembari menggemburkan permukaan bedengan.
- Buat alur penanaman melintang di bedengan, dengan jarak antara alur 8- 10 centimeter serta kedalaman alur dekat 1 centimeter.
- Tebar benih dengan kerapatan dekat 5 benih per 1 centimeter panjang alur.
- Tutup alur pesemaian dengan media bedengan setebal 0, 5 centimeter.
- Tutup permukaan bedengan dengan memakai karung goni ataupun daun pisang dekat 2- 3 hari hingga benih berkecambah.
-
Pemeliharaan Persemaian
- Siram persemaian secara teratur buat melindungi kelembaban media.
- Pada usia 15 hari, siram persemaian dengan larutan Agrobost dengan dosis 1 ml per liter air.
- Buat menghindari penyakit dumping off, jalani penyemprotan dengan fungisida Benlete dengan dosis 1 gram/ l air.
-
Persiapan Lahan
- Bilas lahan dari gulma serta tumbuhan tadinya.
- Jalani pengapuran dolomite minimun 1 to/ ha, bila pH kurang dari 5, 0.
- Buat bedengan simpel terlebih dulu dengan dimensi bagaikan berikut:
- Lebar bedengan: 100- 120 cm
- Lebar selokan/ parit: 40- 50 cm
- Besar bedengan: 18- 20 cm
- Jalani pemupukan dasar dengan dosis standar, bagaikan berikut:
- Tebar pupuk kandang, berikutnya aduk- aduk ke dalam tanah sembari menggemburkan bedengan.
- Campur ke 3 tipe pupuk kimia( Urea, SP- 36, KCl) jadi satu serta tebarkan secara menyeluruh di bedengan.
- Sempurnakan bedengan dengan mengaduk- aduk tanah supaya tercampur seluruh pupuk dengan menyeluruh.
-
Penanaman
- Bibit siap ditanam sehabis berdaun sejati 2- 4 helai( usia 18- 20 hss).
- Siram bibit di pesemaian supaya basah buat mempermudah pencabutan bibit beserta perakarannya.
- Yakinkan saat sebelum penanaman keadaan tanah bedengan dalam kondisi basah, bukan becek.
- Tanam bibit dengan jarak 20×20 centimeter. Tiap lubang cuma diisi satu bibit saja.
- Jalani penyiraman buat membuat tumbuhan tidak terserang layu akibat kekeringan.
-
Pemanenan
Panen bisa dicoba pada usia 25- 30 hst.Keringkan dengan metode diangin- anginkan saat sebelum diikat biar batang tidak gampang patah.
Pemeliharaan Tanaman Sawi Pahit
Penyulaman dilakukan antara 5- 7 hst buat tumbuhan yang bermnasalah( mati).
Pemupukan susulan dicoba sehabis tumbuhan berusia 10- 15 hst. Pupuk yang digunakan merupakan urea 200 kilogram/ ha serta KCl 75 kilogram/ ha. Campur kedua pupuk tersebut kemudian aplikasikan dengan metode dialurkan diantara tumbuhan( jarak dekat 10 centimeter).
Jalani penyiangan rumput/ gulma disekitar tumbuhan tercantum di selokan.
Jalani penyiraman dengan tertib tiap hari, disesuaikan dengan kebutuhan tumbuhan. Penyiraman umumnya dicoba dengan memakai gambor buat menghasilkan curahan air yang halus sehingga tumbuhan tidak gampang rebah.
Hama dan Penyakit Tanaman Sawi Pahit
-
Ulat Tanah( Agrotis sp)
Penangkalan dapat dicoba dengan sanitasi kebun di seluruh areal tumbuhan. Bisa pula diberikan: insektisida Furadan 3G serta Curater 3G.
-
Ulat Grayak( Spodoptera litura)
Indikasi: daun berlubang paling utama daun muda.Pemberian insektisida antara lain: Buldok 25 EC, Decis 2, 5 EC serta Proclaim 5 SG.
-
Penyakit Busuk Daun( Phytopthora sp)
Indikasi: bintik basah cokelat kehitaman pada daun. Wujud bintik tidak beraturan awal mulanya kecil kemudian melebar. Biasanya terjalin pada masa penghujan dimana kelembaban hawa sangat besar.
Penangkalan: bisa dicoba dengan pengaturan jarak tanam yang agak renggang pada masa hujan( 25×25 centimeter). Fungisida: Topsin Meter 70 Wp serta Bion Meter WP.
-
Penyakit akar Gada( Plasmodiophora brassicae)
Penyakit ini melanda perakaran tumbuhan. Gejalanya: nampak layu pada siang hari, tetapi tadinya pada pagi hari tumbuhan nampak fresh. Bila dicabut nampak benjolan- benjolan pada pangkal tumbuhan.
Penangkalan: bisa dicoba dengan rotasi tumbuhan yang bukan family brassica
Demikian Uraian kami tentang Budidaya Sawi Pahit – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.