Budidaya Udang Vaname : Persiapan Tambak, Pemilihan Benur, Perawatan dan Sesi Pemanenan – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Budidaya Udang Vaname.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini.
Contents
Budidaya Udang Vaname : Persiapan Tambak, Pemilihan Benur, Perawatan dan Sesi Pemanenan
Udang vaname( Litopenaeus vannamei) ialah salah satu varietas udang yang sangat banyak diminati oleh petambak.
Varietas ini mempunyai sebagian keunggulan di bandingkan dengan varietas udang yang lain, antara lain:
- Pertumbuhannya lebih kilat, dengan masa pemeliharaan antara 90– 100 hari.
- Tingkatan energi hidup/ survival rate( SR) besar.
- Lebih adaptif/ tahan terhadap keadaan area.
- Lebih tahan terhadap serbuan hama serta penyakit.
Langkah Budidaya dan Pemeliharaan Udang Vaname
Persiapan Tambak Udang Vaname
Metode budidaya udang vaname yang awal ialah mempersiapkan tambak udang vaname.Persiapan tambak udang vaname bertujuan buat memesatkan proses oksidasi yang bisa menetralkan keasaman pada tanah.
Selain itu juga berfungsi membuang gas- gas beracun serta menewaskan bibit hama penyakit yang terdapat di tanah dasar tambak.
Terdapat 4 metode dalam persiapan tambak, Ialah:
- Pengeringan Tambak
Metode dini dalam persiapan tambak udang vaname ialah pengeringan tambak. Perihal ini berperan buat menewaskan kuman merugikan yang terletak di dalam kolam tambak.
Sehabis tambak dikeringkan, hingga perkenankan 3hari buat membenarkan kuman yang merugikan didalam kolam tambak lenyap serta mati.
- Pembajakan Tambak
Sehabis dasar tanah tambak sudah kering, langkah berikutnya ialah membajak tanah pada tambak dengan kedalaman dekat 10cm.
Bila ada sampah pada dikala melaksanakan pembajakan, dulur- dulur dapat membuang sampah tersebut.
Pembajakan pada tambak ini bertujuan buat mengangkut sisa lumpur, serta melenyapkan bau busuk yang berasal dari sisa pakan yang mengendap didasar tambak.
- Mengembalikan pH Tanah
Tingkatan keasaman air tambak bisa pengaruhi perkembangan udang vaname apalagi dalam tingkatan yang ekstrem, derajat keasaman( pH) bisa menewaskan udang vaname.
Dalam budidaya udang vaname, membutuhkan tingkatan keasaman 7. 5 sampai 8. 5 pH. Pada nilai pH 7. 5 sampai 8. 5 udang vaname hendak bisa berkembang dengan baik.
Tetapi pada biasanya, tambak mempunyai tingkatan keasaman dibawah 7 pH. Supaya lebih akurat dalam mengenali nilai pH, dulur- dulur dapat memakai perlengkapan pH m.
Sehabis mengenali nilai pH yang akurat, hingga dulur- dulur tinggal menetralkan nilai pH tersebut dengan memakai dolomite maupun kapur pertanian.
Dosis pengapuran pH tanah:
pH 4, pakai kapur sebanyak 500- 1000kg/ ha.
pH 5- 6, pakai kapur sebanyak 250- 500 kilogram/ ha.
pH 6, pakai kapur sebanyak 100- 250 kilogram/ ha.
Metode pengapuran pada tambak udang vaname ialah dengan mengaduk kapur/ dolomite secara menyeluruh, setelah itu taburkan pada tambak udang. Sehabis itu, diamkan tambak sepanjang 2 hingga 3 hari.
- Persiapan Tambak
Sehabis mengembalikan pH tanah jadi wajar, hingga langkah berikutnya ialah:
-
- Pembuangan lumpur sisa usaha budidaya tadinya serta pengeringan kolam.
- Pemberian kapur pertanian( CaCO₃) 100– 300 Kilogram/ Ha, kapur tohor[Ca( OH)₂] 50- 100 Kilogram/ Ha serta Dolomit[CaMg( CO)₃] sebanyak 200– 300 Kilogram/ Ha.
- Pemupukan organic dengan pupuk kandang serta penyemprotan GDM Black BOS dosis 5 Kilogram/ Ha secara menyeluruh.
- Pemupukan Urea 10 m- 20 Kilogram/ Ha, SP 36 sebanyak 5– 10 Kilogram/ Ha.
- Pemberian saponin 10– 12 ppm serta diamkan 2– 3 hari buat memberantas hama penyakit yang terdapat di kolam
- Pengisian air secara bertahap serta aplikasi Suplemen Organik Cair GDM 6 liter/ Ha.
- Penumbuhan plankton bagaikan pakan natural benur/ udang dengan aplikasi teratur SOC GDM 6 liter/ Ha seminggu sekali.
Pemilihan Benur Serta Metode Penebarannya
Seleksi benur dari pembenihan yang baik dengan cirri- ciri benur yang baik merupakan:
- Dimensi seragam, organ badan lengkap serta tidak cacat.
- Wujud badan ramping memanjang.
- Corak badan jernih dan bersih dari kotoran serta lumut.
- Pergerakannya lincah serta aktif.
Sehabis benur datang di posisi tambak wajib diaklimatisasi dulu buat membiasakan temperatur air serta alkalinitas air.
Perihal ini bertujuan buat menjauhi stress benur serta tingkatkan angka kelulusan hidup benur.Padat tebar benur berkisar antara 100- 125 ekor/ M².
Manajemen Pakan
Pemberian pakan pellet disesuai dengan umur perkembangan udang vannamei yang disebar secara menyeluruh ke penjuru tambak.
Frekuensi pemberian pakan 2– 3 kali satu hari pada dini pemeliharaan sebab masih ada pakan natural yang lumayan.
Bersamaan dengan perkembangan udang vannamei, frekuensi pemberian pakanbertambah hingga 5– 6 kali sehari 50% dari bobot udang pada dini perkembangan setelah itu menyusut hingga 3% dikala menjelang panen.
Pemberian probiotik ataupun Suplemen Organic Cair GDM Spesialis Perikanan 6 liter/ hektar seminggu sekali lewat air kolam serta lewat pakan dengan dosis 10 ml/ Kilogram pakan tiap hari.
Khasiat SOC GDM merupakan:
- Melindungi mutu air tambak
- Meningkatkan plankton bagaikan pakan natural udang
- Tingkatkan imunitas udan terhadap serbuan bermacam penyakit.
- Menyeimbangkan kuman dalam usus udang.
- Tingkatkan kecernaan pakan serta energi serap nutrisi pakan.
- Memesatkan panen serta mengirit pakan.
Manajemen Mutu Air
Manajemen air ini berkaitan dengan volume serta mutu air tambak.Ketinggian air tambak dipertahankan sedemikian rupa serta cuma butuh ditambah sebab terdapatnya penguapan ataupun kebocoran.
Mutu air meliputi temperatur, salinitas, pH air, isi oksigen terlarut, kandungan ammonia serta kecerahan. Temperatur air maksimal buat budidaya udang 28°– 30°C.
Pada temperatur besar hendak tingkatkan keasaman serta respon NH₃ di air.Keasaman air( pH) yang dikehendaki 7, 5– 8, 5.
Kandungan garam ataupun salinitas yang dibutuhkan buat perkembangan udan usia 1– 2 bulan berkisar 15– 25 ppt. Sehabis usia lebih dari 2 bulan kandungan garam dalam air 5– 30 ppt.
Isi oksigen terlarut berkisar 4- 6 ppm. Upaya buat tingkatkan kandungan oksigen terlarut dengan memakai kincir air sebanyak 4– 6 kincir tiap 0, 25 hektar.
Pemakaian kincir serta aplikasi SOC GDM 6 liter/ hektar seminggu sekali bisa merendahkan kandungan ammonia dalam air sebab sisa pakan berlebih serta hasil sekresi udang bisa dijabarkan oleh bakteri- bakteri SOC GDM.
Ammonia bisa berasal dari sekresi udang ataupun sisa bahan organic di air.Ammonia ini berikutnya hendak dioksidasi dalam proses nitrifikasi.
Nitrit sangat beresiko untuk udang sebab pengaruhi transport oksigen dalam darah serta mengganggu jaringan.Kandungan nitrit 6, 4 ppm bisa membatasi perkembangan udang hingga 50%.
Selain itu perlu di perhatikan Kecerahan air tambak berkisar antara 25– 45 centimeter secchi disc.
Sesi Panen serta Pasca Panen
Usia panen udang vannamei berkisar 100 hari ataupun berat udang menggapai 16– 20 gr/ ekor. Panen umumnya dicoba pada malam hari buat melindungi kualitas udang vannamei, dapat dicoba sebagian ataupun totalitas.
Aktivitas pasca panen udang vannamei meliputi:
- Mencuci udang dari lumpur serta kotoran sesegera bisa jadi.
- Sortir udang berdasar dimensi serta mutunya.
- Timbang udang vannamei.
- Masukkan udang dalam box kontainer bersama es secara berlapis ataupun campur.
Demikian Uraian kami tentang Budidaya Udang Vaname – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.