Bunga Bangkai : Morfologi, Fase Hidup, Fakta Unik dan Perbedaanya dengan Raflesia – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini kami akan menjelaskan tentang Tumbuhan tersebut.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini :
Contents
Bunga Bangkai : Morfologi, Fase Hidup, Fakta Unik dan Perbedaanya dengan Raflesia
Kembang ini dalam bahasa latin diucap Amorphophallus yang berasal dari bahasa Yunani Kuno“ Amorphos” yang berarti“ cacat, tanpa wujud” serta“ phallos” yang berarti“ penis”.
Kibut ataupun bunga bangkai raksasa ataupun suweg raksasa atau Amorphophallus titanum Becc., ialah tanaman dari suku talas- talasan( Araceae).
Merupakan tanaman Endemik dari Sumatra, Indonesia, yang diketahui bagaikan tanaman dengan bunga( majemuk) terbanyak di dunia.
Catatan mengatakan kalau kerabatnya, A. gigas( pula endemik dari Sumatra) bisa menciptakan bunga setinggi 5m.
Kibut diucap pula bunga bangkai disebabkan bunganya yang menghasilkan bau semacam bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sesungguhnya buat mengundang kumbang serta lalat buat menyerbuki bunganya.
Kibut kerap dipertukarkan dengan padma raksasa Rafflesia arnoldii. Bisa jadi sebab kedua tipe tanaman ini bersama mempunyai bunga yang berdimensi raksasa, serta keduanya bersama menghasilkan bau yang kurang enak.
Morfologi Bunga
Jenis- jenis Amorphophallus pula bisa ditemukan pada hutan hujan tropis di Stasiun Riset Hutan Tropis( SPHT) Halaman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau.
Ada 170 tipe bunga bangkai di segala dunia serta dekat 25 tipe di antara lain dapat ditemui di Indonesia ialah 8 tipe diSumatra, 6 di Jawa, 3 di Kalimantan serta 1 di Sulawasi.
Spesies yang populer di Indonesia antara lain merupakan:
- Amorphophallus titanum( Bunga bangkai raksasa, Titan arum, suweg raksasa)
- Amorphophallus gigas( Amorphophallus raksasa sumatera)
- Amorphophallus decussilvae( Bunga bangkai jangkung, bunga bangkai jawa barat)
- Amorphophallus beccarii; Amorphophallus campanulatus( Suweg); Amorphophallus oncophyllus( iles- iles, porang, ileus)
Amorphophallus titanum merupakan salah satu tipe bunga bangkai yang sangat terkenal. amorphophallus ini umumnya pula diucap dengan nama suweg raksasa ataupun titan arum.
Titan arum ini awal kalinya ditemui di tahun 1878 silam di Pulau Sumatera oleh salah seseorang pakar di bidang botani asal Italia ialah Odoardo Beccari. corpse flower dengan tipe tersebut ialah bunga tropis yang mempunyai watak sangat endemik sekali.
Yang dimaksudkan dengan endemik di mari merupakan bunga bangkai ini cuma dapat ditemui di daerah dengan geografis yang relatif kecil serta sangat terbatas sekali.
Amorphophallus raksasa merupakan flora endemik Pulau Sumatera yang tengah tersebar di wilayah Bengkulu serta pula Lampung.
Dia dapat ditemui serta ditemukan di habitat hutan tropis Sumatera, paling utama di ketinggian dekat 120 meter– 265 meter di atas permukaan laut.
Meski habitat alaminya merupakan di Pulau Sumatera, hendak namun sebagian bunga bangkai dengan tipe tersebut dikenal telah ditanam serta pula dibudidayakan di sebagian tempat di luar Pulau Sumatera, juga di luar negeri.
Bunga bangkai dengan tipe ini nyatanya dapat berkembang dengan baik setinggi 3 meter serta dengan lebar bunganya dekat 4 meter.
Bagi catatan“ Guinnes Book of World Records”, kalau amorphophallus paling tinggi yang sempat mekar mempunyai dimensi dekat 3. 1 meter.
Dia mekar di tahun 2010 tepatnya di Winnipesaukee Orchids di Gilford, New Hampshire, Amerika Serikat.
Begitu juga di Kebun Raya Cibodas Indonesia sesungguhnya sempat pula mengumumkan dimensi dari amorphophallus ini yang lebih besar.
Tepatnya di tahun 2004 silam mereka berkata kalau titan arum yang mekar disitu mempunyai ketinggian sampai 3. 17 meter.
Dilansir dari lama formal“ College of Bilogogical Sciences, University of Minnesota”, kalau titan arum ini dapat berkembang sampai menggapai umur 40 tahun.
Tipe tanaman tersebut pada dasarnya tidak sering sekali mekar, ialah cuma 7– 9 tahun sekali. Sekalinya juga dia mekar, waktunya nyatanya cuma sebentar saja, ialah 1– 2 hari saja.
Titan arum natural 2 pase dalam hidupnya yang timbul secara bergantian, serta terus– menerus, ialah fase vegetatif serta generatif.
Sepanjang fase vegetatif, di atas umbi kempbang ini nanti hendak timbul batang tunggal serta ada daun yang lumayan banyak.
Secara totalitas, mirip sekali semacam tumbuhan pepaya. Kemudian pada fase generatif sendiri, bunga bangkai ini nantinya hendak membentuk dirinya semacam amorphophallus.
Ukurannya dapat jadi lebih pendek dari fase vegetatif.
Pada dikala bunga suweg tersebut layu, apabila keadaan habitatnya memungkinan hingga dia hendak kembali lagi mengulangi siklus hidupnya, ialah bagian atas umbi suweg yang sudah mati dapat berkembang bunga baru.
Tita arum sesungguhnya terdiri atas ribuan bunga kecil yang berkembang di bagian batang yang sama, setelah itu dibungkus oleh spathe ataupun juga seludung bunga.
Spathe ini merupakan wujud dari modifikasi dari daun. Jadi, bunga bangkai bukannya berkembang berbunga tunggal, hendak namun tipe tanaman berbunga majemuk.
Pada bagian yang menjulang di bunga ini tersebut sesungguhnya terdiri dari koloni bunga kecil.
Setelah itu bagaikan tipe tumbuhan umbi, titan arum ini nyatanya pula mempunyai umbi ataupun juga batang penyimpanan di dalam tanah.
Umbi ini umumnya diucap dengan corm yang dapat berkembang besar sampai mempunyai berat dekat 75 kilogram– 113 kilogram. tipe bunga bangkai serta gambarnya
Ciri- Ciri Bunga Bangkai
- corak kelopak merah hati, jingga serta kehijauan
- corak tongkol keungguan dan kuning
- menghasilkan bau busuk
- tingginya busa menggapai 5 m serta berdiameter 1, 5 meter
- biji bercorak merah
- masa mekarnya 7 hari
- Habitat:
- hutan hujan Sumatra( Bengkulu, Lampung)
- udara tropis serta subtropis
- berkembang dibawah kanopi( undergrowth)
- ketinggian 120- 365 mdpl
- tanah berkapur
- di hutan sekunder, ladang- ladang penduduk, pinggir sungai ataupun di tepi hutan
Fase Hidup
Tanaman ini mempunyai 2 fase dalam kehidupannya yang timbul secara bergantian, fase vegetatif serta fase generatif. Pada fase vegetatif timbul daun serta batang semunya. Tingginya bisa menggapai 6m.
Sehabis sebagian waktu( tahun), organ vegetatif ini layu serta umbinya dorman. Apabila cadangan santapan di umbi memadai serta area menunjang, bunga majemuknya hendak timbul.
Apabila cadangan santapan kurang berkembang kembali daunnya.Bunganya sangat besar serta besar, berupa semacam lingga( sesungguhnya merupakan tongkol ataupun spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang pula berdimensi besar.
Bunganya berumah satu serta protogini: bunga betina reseptif terlebih dulu, kemudian diiringi masaknya bunga jantan, bagaikan mekanisme buat menghindari penyerbukan sendiri.
A. titanum mempunyai 3 siklus hidup yang jelas, ialah sesi vegetatif, dorman, serta generatif. Siklus vegetatif paling utama buat perkembangan umbi yang bisa menggapai bobot sampai 100 kilogram.
Siklus ini diawali pada dini masa hujan dengan dihasilkannya satu daun tunggal yang besar, serta berlangsung sepanjang 6- 12 bulan.
dilanjutkan siklus dorman sepanjang 1- 4 tahun saat sebelum merambah siklus pembungaan.Siklus pembungaan biasanya tidak teratur
Perbedaan Bunga Bangkai dengan Raflesia
Kenyataan tentang Kembanga ini ( Amorphpophallus) yang masih banyak tidak dikenal oleh warga kita. Kerap kali tumbuhan masih diangap bagaikan spesies yang sama dengan bunga rafflesia.
Sementara itu antara keduanya ialah spesies yang berbeda mulai di tingkatan kelas.
Secara raga bunga bangkai mempunyai daun serta batang yang berkembang menjulang besar sebaliknya bunga rafflesia hidup bagaikan parasit pada inang tertentu tanpa batang serta daun serta bunganya merebah di tanah.
Secara taksonomi, bunga bangkai serta rafflesia ialah spesies yang berbeda mulai di tingkatan kelas.
Bunga bangkai( Amorphpophallus sp.) ialah anggota kelas Liliopsida, sebaliknya bunga rafflesia( Rafflesia sp.) ialah anggota kelas Magnoliopsida.
Fakta Unik Bunga Bangkai
Bagi periset asal University of Wisconsin, AS, Thomas C Gibson, di daratan Eropa serta Amerika saja, terdapat dekat 6. 000 kebun raya serta arboretum yang mengoleksi bunga bangkai raksasa.
Sebutir biji bunga bangkai titan arum( Amorphpophallus titanium) perlu waktu 20 sampai 40 tahun sampai berbunga buat yang awal kalinya.
Bunga bangkai( Amorphophallus) hadapi 2 fase dalam hidupnya yang berlangsung secara bergantian serta terus menerus, ialah fase vegetatif serta fase generatif.
Pada fase vegetatif di atas umbi bunga bangkai berkembang batang tunggal serta daun yang mirip daun pepaya. Sampai setelah itu batang serta daun jadi layu menyisakan umbi di dalam tanah.
Fase berikutnya, generatif ialah timbulnya bunga majemuk yang mengambil alih batang serta daun yang layu tadi.
Corak kelopak bunga bangkai raksasa senantiasa bermacam- macam serta tidak sempat sama tiap kali mekar walaupun berasal dari umbi yang sama.
Corak bunganya bisa bermacam- macam semacam merah hati, jingga, merah dadu, serta kehijauan. Sedangkan tongkolnya juga sempat timbul dengan corak keunguan, agak putih, dan kuning.
Sesaat menjelang mekar, temperatur di dalam seludang yang belum terbuka dapat menggapai 50 sampai 60 derajat celcius. Keadaan ini membuat bunga ini nampak menghasilkan asap di tengah dinginnya hawa pegunungan.
Bau yang dikeluarkan nyatanya tidak hanya bau busuk saja. Umumnya bau busuk yang dikeluarkan bunga bangkai bercampur antara bau yang menyamai kertas dibakar, amis ikan, telur busuk, apalagi bau harum maskulin.
Suatu umbi Amorphpophallus titanium yang sempat diselamatkan oleh Regu Hirau Puspa Sangat jarang di Bengkulu bobotnya menggapai 100 kilogram dengan diameter nyaris sebesar roda mobil L300.
8 orang mengaku kewalahan memindahkan umbi ini dari lahan yang dibuka buat perkebunan kopi yang disiram herbisida buat melenyapkan pepohonan dan rumput.
Bunga bangkai raksasa paling tinggi yang sempat mekar tercatat menjulang setinggi 3. 45 m. Bunga ini mekar di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Di luar habitat aslinya, tanaman vegetatif( masa berdaun) yang mempunyai ketinggian 3 sampai 4 m dapat menciptakan bunga setinggi dekat 2 m lebih.
Yuzammi, seseorang periset LIPI, sempat menciptakan tanaman vegetatif yang ketinggiannya menggapai 6 m di lereng hutan Sumatra.
Bunga bangkai raksasa sumatera( Amorphophallus gigas) ialah bunga bangkai paling tinggi. Besar bunganya sanggup menggapai 5 m.
Sebaliknya bunga bangkai titan arum( Amorphpophallus titanium) umumnya lebih pendek tetapi lebih besar.
Populasi serangga penyerbuk bunga bangkai dapat jadi terpaut pula dengan keberadaan bangkai fauna hutan.
Bila lahan dibuka serta fauna besar terus menjadi tidak sering, terus menjadi menurun pula jumlah bangkai serta serangga. Populasi bunga yang diserbuki juga terus menjadi menurun.
Karena jumlahnya yang saat ini terus menjadi sedikit serta habitatnya yang terus menjadi menurun, bunga bangkai ini masuk ke dalam jenis rentan ataupun vulnerable dalam catatan merah International Union for Conservation of Nature ataupun IUCN.
Ancaman utamanya merupakan kehancuran dan hilangnya habitat natural mereka.
Tidak hanya perihal tersebut warga yang kerap sekali tersendat dengan bau bunga bangkai yang kurang nikmat sering kali memotongnya begitu saja.
Apalagi hingga saat ini, hutan tropis di Sumatera bagaikan habitat aslinya terdapat di dasar ancaman.
Dengan memahami bermacam kenyataan tentang bunga bangkai mudah- mudahan kita kian merasa bangga lantaran sebagian besar bunga ini ada di Indonesia.
Apalagi, bunga bangkai terbanyak serta paling tinggi( Amorphpophallus titanium serta Amorphophallus gigas) ialah tanaman endemik Sumatera, Indonesia.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Alismatales; Famili: Araceae; Genus: Amorphophallus.
Demikian Uraian kami tentang Bunga Bangkai – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya