Tanaman Bangle : Morfologi, Kandungan, Manfaat dan Cara Budidayanya – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Tanaman Bangle.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini.
Contents
Tanaman Bangle : Morfologi, Kandungan, Manfaat dan Cara Budidayanya
Bangle atau Zingiber cassumunar ataupun bonglai merupakan salah satu tumbuhan bumbu anggota suku temu- temuan( Zingiberaceae). Rimpangnya dimanfaatkan bagaikan bumbu dapur serta bahan penyembuhan
Tanaman ini diketahui diberbagai tempat dengan nama yang bermacam- macam: mungle( Aceh), bungle( Tapanuli), kunik bolai( Rana Minang), bangleeiy( Rejang), panglai( Pasundan/ Sunda), pandhiyâng( Madura), bale( Makassar), panini( Bugis), unin makei( Ambon).
Bangle ditemui di kawasan India selatan yang beriklim tropis serta kawasan Asia Tenggara semacam: vietnam, thailand, malaysia, indonesia, myanmar, laos serta kamboja.
Morfologi Bangle
Tanaman Bangle berkembang di wilayah Asia tropika, dari India hingga Indonesia.
Di Jawa dibudidayakan ataupun ditanam di pekarangan pada tempat- tempat yang lumayan menemukan cahaya matahari, mulai dari dataran rendah hingga 1. 300 meter dpi.
Pada tanah yang tergenang ataupun becek, pertumbuhannya hendak tersendat serta rimpang kilat membusuk.
Herba semusim, berkembang tegak, besar 1- 1, 5 meter, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut gosok.
Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, tidak sering, pertulangan menyirip, panjang 23–35 centimeter, lebar 20–40 milimeter, rupanya hijau.
Bunganya bunga majemuk, wujud tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang hingga 20 centimeter.
Bagian yang memiliki bunga wujudnya bundar telur ataupun semacam gelendong, panjangnya 6–10 centimeter, lebar 4–5 centimeter.
Daun kelopak tersusun semacam sisik tebal, kelopak wujud tabung, ujung bergerigi 3, corak merah menyala. Bibir bunga wujudnya bulat memanjang, rupanya putih ataupun pucat.
Bangle memiliki rimpang yang menjalar serta berdaging, wujudnya nyaris bulat hingga jorong ataupun tidak beraturan, tebal 2–5 milimeter.
Permukaan luar tidak rata, mengkerut, kadang- kadang dengan parut daun, rupanya coklat muda kekuningan, apabila dibelah bercorak kuning muda hingga kuning kecoklatan.
Rasanya tidak lezat, pedas serta getir. Bangle digolongkan bagaikan bumbu yang mempunyai manfaat obat. Panenan dicoba sehabis tumbuhan berusia satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang.
Kandungan Bangle
Tidak hanya mempunyai rasa agak getir, agak pedas, karakteristik yang sangat khas dari tumbuhan obat ini merupakan bau ataupun aromanya yang menusuk. Rimpangnya berbau khas aromatik.
Ada pula isi kimiawi terdiri dari asam organik, mineral, lemak, gom albuminoit, gula, serta damar. Minyak atsiri terdiri dari Sineol, pinen, serta sesquiterpen.
Rimpang dipercaya mempunyai manfaat bagaikan karminatif, anti inflamasi, analgesik serta antipiretik.
Rimpang bangle, dilansir dari maranatha. edu, memiliki sebagian bahan kimia, ialah damar, pati, tannin, serta minyak atsiri, semacam sineol dan pinen.
Bangle pula mempunyai dampak farmakologis, bagaikan penurun panas( antipiretik), peluruh kentut( karminatif), peluruh dahak( expectorant), pembersih darah, pencahar( laksan), obat cacing( vermifuge).
Manfaat Bangle dan Cara Pengolahannya
Berikut adalah manfaat dari bangle untuk atasi beberapa penyakit di bawah ini dan cara mengolahnya :
-
Demam, masuk angin.
Siapkan 15g rimpang bangle yang fresh di mencuci kemudian diparut. Tambahkan½ cawan air panas serta 2 sendok makan madu. Diaduk menyeluruh kemudian di peras serta disaring, minum. Jalani 2 kali satu hari.
-
Perut mules
Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur serta lempu yang wangi, tiap- tiap½ jam tangan dicuci kemudian diiris tipis- tipis. Rebus dengan 1 gelas air bersihsampai tersisa½ gelas. Setelah dingin disaring, kemudian diminum.
-
Sakit kepala sebab demam
Rimpang fresh seperlunya dicuci bersih kemudian diparut. Tambahkan sedikit air hingga jadi adonan semacam bubur. Dipakai bagaikan pilis pada dahi.
-
Sakit kuning
Siapkan½ jari rimpang bangle dicuci bersih kemudian di parut. Tambahkan air masak serta madu tiap- tiap 1 sendok makan. Peras serta saring, minum. Jalani 2 kali satu hari.
-
Perih sendi( rheumatism).
Rimpang fresh seperlunya dicuci kemudian di parut, tambahkan arak hingga jadi adonan semacam bubur encer. Borehkan kebagian sendi yang sakit.
-
Mengecilkan perut sehabis melahirkan
Rimpang bangle seperlunya dicuci kemudian diparut, borehkan pada perut.
-
Cacingan.
Ambil 3 jari rimpang bangle, 2jari temu gelap, 5 biji ketumbar serta 5 lembar tangkai daun sirih dicuci kemudian diiris tipis- tipis, kemudia di tumbuk halus.
Tambahkan½ cawan air masak, diaduk menyeluruh kemudian diperas serta disaring kemudian diminum.
-
Radang selaput lendir mata.
Rimpang bangle serta kunyit sebesar 1 novel jari tangan serta 13 butir jinten gelap dicuci bersih kemudian dipotong- potong seperlunya. Rebus dengan 1 gelas air bersih hingga tersisa setengahnya. Sehabis dingin disaring, minum.
-
Obesitas/ kurangi lemak tubuh
Sepotong rimpang bangle serta 7 lembar daun jati belanda dicuci kemudian direbus dengan 1, 5 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Sehabis dingin disaring, dipecah buat 2 kali minum. Pagi serta sore hari.
Siapakan½ jari rimpang bangle,½ jari rimpang temu giring,¾ jari rimpang lempuyang wangi,¼ genggam daun kemuning,¼ genggam daun jati belanda, 3 jari gula enau, dicuci serta dipotong- potong seperlunya.
Rebus dengan 4½ gelas air bersih hingga tersisa½- nya. Sehabis dingin disaring, minum. Satu hari 3X¾.
Rimpang bangle serta rimpang temu gelap, tiap- tiap½ jari tangan, dicuci kemudian diparut.
Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis serta 2 sendok makan madu, aduk menyeluruh sembari diremas- remas. Peras serta saring, minum. Jalani 2- 3 kali satu hari.
Ketentuan Tumbuh dan Cara Budidaya Bangle
Tumbuhan bangle dapat berkembang produktif bila dibudidayakan di wilayah terbuka dengan memiliki pasokan sinar matahari yang lumayan.
Proses penanamannya sangat gampang dicoba, cuma memakai rimpangnya saja setelah itu diletakan di dalam tanah. Tetapi hendaknya diseleksi rimpang yang telah berusia serta mempunyai berat antara 25 hingga 40 gr.
Bila dilihat secara sekilas serta belum menghasilkan bunga tumbuhan bangle mirip dengan jahe.
Tidak hanya ditanaman di lahan spesial, terdapat sebagian petani yang membudidayakan bangle secara tumpang sari dengan tumbuhan lain misalnya palawija.
Ada pula jarak penanamannya dekat 40 sentimeter. Sehabis ditunaskan dalam pot ataupun polybag sepanjang 1 hingga 1, 5 bulan bisa dipindah di lahan terbuka hingga berusia.
Dibandingkan tipe tumbuhan herbal yang lain, bangle memerlukan waktu lebih lama buat dipanen. Tumbuhan ini dapat diambil rimpangnya bila telah berumur dekat 12 bulan serta bercorak kuning fresh.
Saat sebelum merambah masa panen, tumbuhan bangle hendak menghasilkan bunga majemuk semacam tandan yang keluar dari ujung batang.
Panjang gagang bunga ini dekat 20 centimeter serta bunganya berupa lonjong menyamai telur ayam dengan dimensi panjang antara 6 hingga 10 centimeter serta lebar 4 hingga 5 centimeter.
Rupanya putih, tetapi lama kelamaan hendak berganti jadi merah pucat. Di tiap rimpangnya bangle memiliki sebagian tipe isi ataupun zat kimia.
Sebagian antara lain ialah pinen, sineol serta seskuitterpen- seskuitterpen.
Sebaliknya mineralnya antara lain merupakan lemak, albuminoid, getah getir, gula, analgesik, anti inflamasi, antiseptik, minyak astiri serta sebagian asam organic.
Panen rimpang dicoba sehabis tumbuhan berusia 1 tahun. Penciptaan rimpang fresh 10- 30 ton/ ha. Rendemen minyak 5% dari rimpang kering, sehingga penciptaan minyak 75- 250 kilogram/ ha/ tahun.
Demikian Uraian kami tentang Tanaman Bangle, Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya