Tanaman Teh : Klasifikasi, Morfologi, Jenis, Manfaat, Syarat Tumbuh dan Cara Budidaya – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Tanaman Teh.
Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini :
Contents
Tanaman Teh : Klasifikasi, Morfologi, Jenis, Manfaat, Syarat Tumbuh dan Cara Budidaya
Tumbuhan teh atau Camellia sinensis merupakan salah satu tumbuhan perdu berdaun hijau( evergreen shrub) yang dapat berkembang dengan besar 6 hingga dengan 9 meter.
Di daerah perkebunan, tumbuhan teh dipertahankan dengan ketinggian sampai 1 meter dengan pemangkasan secara berkala.
Camellia sinensis( ataupun tumbuhan teh) digunakan buat membuat minuman tradisional berkafein, diantaranya teh hitam( ataupun Teh merah), teh putih, teh oolong, serta teh hijau.
Daunnya bercorak hijau mengkilap dengan tepi bergerigi serta mempunyai wujud serta dimensi yang sama dengan daun salam.
Nama Camellia berasal dari nama Latin yang merujuk pada Pendeta Georg Kamel, S. J( 1661– 1706).
Dia merupakan seseorang pendeta kelahiran Ceko yang jadi seseorang ahli botani serta misionaris. Sebaliknya sinensis dalam bahasa Latin maksudnya Tiongkok.
Pendeta yang bernama Kamel tersebut memanglah tidaklah yang menciptakan ataupun menamai tumbuhan ini.
Namun, Carolus Linnaeus, ialah si pencipta sistem taksonomi yang sampai saat ini masih digunakan, memilah nama Kamel bagaikan penghargaan atas donasi Kamel terhadap sains.
Nama lama buat tanaman teh ialah Teha bohea, Teha sinensis, serta Teha viridis.
Klasifikasi Teh
Berikut ini klasifikasi tumbuhan Teh, ialah bagaikan berikut;
- Kingdom: Plantae
- Divis: Spermatophyta
- Sub Divisi: Angiospermae
- Kelas: Dicotyledone
- Sub Kelas: Chorripettalae
- Ordo: Trantroemiaceae
- Famili: Tjeaccae
- Genus: Cammellia
- Species: Cammellia sinensis
- Varietas: Varietas Sinensis serta Varietas Assamica
Camellia sinensis sinensis( teh Tiongkok) merupakan tumbuhan asli Cina serta berkembang produktif dalam temperatur dingin serta elevasi besar.
Umumnya ditanam di lereng gunung, menciptakan rasa yang lebih manis, lebih lembut buat teh hijau serta teh putih.
Camellia sinensis assamica( teh Assam ataupun teh India) berkembang produktif di daerah Assam di India Utara.
Tumbuhan ini dikira lebih tropis daripada varietas Cina- nya, berkembang lebih besar serta menciptakan daun lebih besar( sebab hawa dengan hujan yang banyak serta temperatur hangat).
Varietas ini digunakan buat teh semacam teh gelap, oolong, serta pu- erh.
Karakteristik Morfologi Teh
Tumbuhan teh berdaun tunggal yang berkembang berselang- seling pada cabang yang berkembang dari ketiak daun dibagian dasar tajuk.
Wujud helaian daun teh ialah berupa langset dengan tulang daun yang menyirip serta runcing pada bagian ujungnya.
Tepi daun teh lancip bergerigi. Daun yang muda rupanya lebih cerah serta ukurannya lebih lebar daripada daun tua, ialah dekat 2, 5- 25 centimeter serta pucuk dan ruas lebih banyak rambutnya.
Sebaliknya daun tua memiliki corak hijau kelam dengan permukaan yang lebih licin dibandingkan daun muda.
Daun teh mengalai 2 fase perkembangan, ialah fase aktif serta fase inaktif. Fase aktif yakni fase perkembangan wajar ataupun diucap pula dengan fase peko, sebaliknya fase inaktif yakni fase rehat perkembangan tuna.
Tumbuhan teh mempunyai perakaran tunggang dengan cabang yang berjumlah cuma sedikit. Tumbuhan teh mempunyai perakaran yang dangkal serta lumayan peka terhadap kondisi raga tanah. Keahlian akar
buat menembus tanah yang keras sangat terbatas, sehingga pangkal hendak hadapi pertumbuhan pada solume tanah sampai kedalaman 23 centimeter saja.
Pada pangkal tumbuhan teh ada susunan yang menyamai gabus yang mempunyai guna buat menghindari keluar masuknya air serta bagaikan tempat menaruh santapan yang sebagian besar merupakan karbohidrat.
Karbohidrat yang ditaruh dalam pangkal tersebut mempunyai kedudukan berarti buat perkembangan pucuk baru sehabis dicoba pemangkasan.
Tumbuhan teh mempunyai arti batang yang berkembang lurus serta berjumlah banyak. Hendak namun, batang tumbuhan teh berdimensi kecil.
Bila batang ini tidak dipangkas, hingga hendak berkembang membentuk tajuk semacam tumbuhan cemara.
Tumbuhan teh mempunyai bunga yang tercantum dalam penafsiran bunga tunggal yang keluar dari ketiak daun pada cabang- cabang serta ujung batang.
Bunga ini mempunyai kelopak yang berjumlah dekat 5- 6 helai dengan corak putih serta berbau harum.
Dalam perkembanganya, bunga teh menjajaki sesi perkembangan daun serta sebagian besar self steril. Biji yang dihasilkan dari bunga yang hadapi penyerbukan sendiri umumnya berkembang merana.
Sebaliknya, bunga yang sempurna memiliki putik dengan mahkota 5- 7 buah serta tangkai sari yang panjang. Pada bagian dalam ada benang sari kuning yang bersel kembar serta menonjol 2- 3 milimeter ke atas.
Definisi buah tumbuhan teh masih bercorak hijau bersel 3 dengan bilik yang lumayan tebal.
Pada awal mulanya, buah hendak nampak mengkilap, tetapi terus menjadi tua hendak berganti corak jadi lebih suram serta bertekstur agresif.
Biji teh tercantum pada makna biji yang berkeping 2 dengan kotiledon yang ukuranya besar, serta apabila dibelah hendak nampak embrio pangkal serta tunas.
Biji tersebut bercorak coklat serta memiliki 3 ruang, dengan kulit tipis, wujudnya bulat pada satu sisi, serta datar pada sisi yang lain.
Jenis Jenis Teh
-
Teh putih
Teh putih Dari seluruh tipe teh yang terdapat, teh putih ataupun white tea mempunyai proses pengolahan sangat simpel, ialah pelayuan serta pengeringan.
Bahan baku yang digunakan buat proses pembuatan teh putih cuma berasal dari pucuk serta 2 daun dibawahnya.
-
Teh hijau
Teh hijau Teh hijau dibedakan jadi 2, ialah teh hijau Cina( Panning Type) serta teh hijau Jepang( Steaming Type).
Proses pengolahannya merupakan inaktivasi enzim polifenol oksidase buat menghindari terbentuknya oksimatis yang merubah polifenol jadi senyawa oksidasi berbentuk teaflavin serta tearubigin.
Pada proses pengolahan teh hijau Cina memakai mesin pelayuan berbentuk rotary panner buat menginaktivasi enzim. Sedangkan teh hijau Jepang memakai steamer dalam menginaktivasi enzimnya.
Daun teh yang telah dilayukan, setelah itu dugulung serta dikeringkan sampai kandungan air tertentu.
-
Teh oolong
Teh Oolong Sehabis hingga di pabrik, teh tipe ini wajib lekas dilayukan dengan menggunakan cahaya matahari sembari digulung halus memakai tangan maupun mesin.
Tujuan penggulungan halus buat mengoksidasi sebagian polifenol yang ada pada daun teh. Proses ini diketahui bagaikan proses semi oksimatis. Sehabis lumayan semi oksimatis, daun teh setelah itu dikeringkan.
-
Teh Hitam
Teh Hitam Dibanding dengan tipe yang lain, teh gelap sangat banyak dibuat ialah sebesar 78 persen. Setelah itu menyusul teh hijau 20 persen serta sisanya teh oolong serta teh putih.
Proses pengolahan yang lumayan rumit, Bersumber pada prosesnya dibedakan jadi 2, ialah teh gelap ortodoks serta crushing teraing curling( CTC).
Pada proses pengolahan, daun teh dilayukan sepanjang 14- 18 jam. Sehabis layu daun teh digulung, digiling, serta dioksimatis sepanjang satu jam.
Sedangkan buat proses pengolahan CTC, pelayuan memerlukan waktu 8- 11 jam serta diiringi dengan proses penggilingan yang sangat kokoh buat menghasilkan cairan sel semaksimal bisa jadi.
Proses berikutnya merupakan pengeringan yang bertujuan buat menghentikan proses oksimatis serta merendahkan kandungan air.
Teh kering berikutnya disortir serta digrading buat menciptakan tipe kualitas teh tertentu.
Khasiat Teh
Para periset dari University of Kansas meneliti kekuatan antioksidan pada teh t 100 kali lebih besar dibanding vit C, 25 kali lebih besar dibanding vit E.
Tidak hanya itu, 2 kali lebih efisien bila dibanding antioksidan yang ditemui dalam anggur merah dalam melindungi sel- sel tubuh.
Bersumber pada sumber ilmiah, khasiat tumbuhan teh antara lain:
- Kurangi resiko kanker( kanker perut, kanker buah dada, kanker isi, kanker prostat, kanker rongga mulut)
- Merendahkan kandungan kolesterol darah
- Menghindari tekanan darah tinggi
- Menewaskan bakteri
- Merendahkan resiko terbentuknya penyakit kardiovaskuler
Syarat Tumbuh Tanaman Teh
Iklim untuk budidaya teh yang tepat yaitu dengan curah hujan tidak kurang dari 2.000 mm/tahun. Tanaman memerlukan matahari yang cerah. Suhu udara harian tanaman teh adalah 13-25o C.
Kelembaban kurang dari 70%. Untuk media tanamnya jenis tanah yang cocok untuk teh adalah Andasol, Regosol, dan Latosol.
Namun teh juga dapat dibudidayakan di tanah podsolik (Ultisol), Gley Humik, Litosol, dan Aluvia. Teh menyukai tanah dengan lapisan atas yang tebal, struktur remah, berlempung sampai berdebu, dan gembur.
Derajat kesamaan tanah (pH) berkisar antara 4,5 sampai 6,0.
Berdasarkan ketinggian tempat, kebun teh di Indonesia dibagi menjadi tiga daerah yaitu dataran rendah sampai 800 m dpl, da-taran sedang 800-1.200 m dpl, dan dataran tinggi lebih dari 1.200 m dpl.
Perbedaan ketinggian tempat menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan kualitas teh.
Ketinggian tempat tergantung dari klon, teh dapat tumbuh di dataran rendah pada 100 m dpl sampai ketinggian lebih dari 1000 m dpl (Setyamidjadja, 2000).
Metode Budidaya Teh
Berikut ini pedoman dalam penafsiran budidaya tumbuhan Teh, ialah:
-
Pemilihan Lokasi
Posisi yang berdrainase baik serta dekat dengan kebun yang hendak ditanam, biar lebih gampang dalam melaksanakan pengangkutan.
Dalam melaksanakan pembibitan pula butuh buat membuat naungan. Naungan kolektif terbuat dengan ketinggian 2 m di tas tanah, sebaliknya luas bangunannya bergantung kebutuhan bibit ataupun luasan tanam.
-
Persiapan media tanam
Top soil serta sub soil diayak secara terpisah dengan ayakan kawat berdiameter 0. 5- 1 centimeter, supaya terbebas dari sisa kotoran sampah, ataupun batu.
Setelah itu campur media tanam tersebut dengan pupuk cocok dengan dosis yang diajarkan.
Apabila pH tanah masam, hingga butuh dicoba pengapuran terlebih dulu. Setelah itu isikan ke dalam polybag dengan perbandingan1/ 3 sub soil serta 2/ 3 top soil.
-
Pembuatan Bedengan
Bedengan yang terbuat mempunyai dimensi besar 20 centimeter lebar 1m serta panjang 10- 15m, ini bergantung kebutuhan.
Pengisian kantong plasik, Kantong plastik diisi 2/ 3 bagiannya berikutnya disusun diatas bedengan.
Pembuatan sungkup plastik,Rangka sungkup plastik terbuat dari bambu yang berupa separuh bundaran dengan ketingian bagian tengah 60 centimeter serta bagian tepi 40 centimeter.
-
Penanaman setek
Butuh dicoba menyiraman terlebih dulu pada media tanamnya, hingga lumayan basah. Berikutnya tanam setek sedalam 4- 5 centimeter, setelah itu tutup dengan sungkup plastik, perkenankan sepanjang 3 bulan.
Selama dua minggu setelah 3 bulan sungkup dibuka 2 jam ialah dari jam 7 sampai 9 dua minggu selanjutnya 4 jam, setelah itu 6 jam/ hari, sehabis itu sungkup dapat dibuka seluruhnya.
-
Penanaman
Langkah- langkah dalam penanaman teh dilapangan merupakan bagaikan berikut:
-
- Pembongkaran tumbuhan serta pembebasan semak serta gulma
- Penggemburan tanah
- Pembuatan lubang tanam
- Penentuan waktu tanam
Jarak tanam, biasanya jarak tanam yang digunakan merupakan 4 persegi panjang, dengan jarak tanam 90 x 120 centimeter serta 70 x 100 centimeter.
-
Pemeliharaan tanaman
Langkah- langkah dalam memelihara tumbuhan Teh, ialah:
Pengendalian gulma pada teh dapat dicoba secara mekanis serta metode kimia. Secara mekanis ialah dengan metode mengeduk serta mencangkul di dekat tumbuhan.
Tata cara ini sangat cocok buat tumbuhan teh yang masih muda.
Sebaliknya pengendalian secara kimia dicoba dengan memakai herbisida. Perihal ini universal dicoba pada bermacam- macam contoh tumbuhan perkebunan- perkebunan teh.
Pemupukan merupakan salah satu upaya buat mendesak kenaikan penciptaan. Lewat aktivitas pemupukan, hingga kebutuhan tumbuhan hendak faktor hara bisa dipadati.
Dosis pemupukan wajib diresmikan bersumber pada analisa tanah serta tumbuhan.
Pengendalian hama serta penyakit pada tumbuhan Teh bisa dicoba cocok dengan besarnya tingkatan serbuan. Pengendalian ini bisa dicoba dengan secara mekanis serta kimia.
-
Panen
Pada tumbuhan teh, panen berarti memetik pucuk/ daun teh muda yang bermutu dalam jumlah sebesar- besarnya dengan mencermati kestabilan penciptaan serta kesehatan tumbuhan.
Tumbuhan merambah dikala dipetik sehabis berusia 3 tahun.
Ada 3 macam petikan teh, ialah:
-
- Petikan jendangan, petikan awal sehabis pangkasan buat membentuk bidang petik supaya datar serta rata.
- Petikan penciptaan, dicoba sehabis petikan jendangan:
- Seluruh tunas yang melewati bidang petik serta penuhi rumus petik wajib diambil, tunas yang melewati bidang petik namun belum penuhi rumus petik dibiarkan.
- Tunas yang sangat muda wajib diambil.
- Seluruh pucuk burung diambil.
- Tunas cabang yang menyamping serta tingginya tidak lebih dari bidang pangkas dibiarkan.
- Petikan gandesan, dicoba di kebun yang hendak dipangkas dengan metode memetik seluruh pucuk tanpa memandang rumus petik.
Panjang pendeknya periode pemetikan didetetapkan oleh usia serta kecepatan pembuatan tunas, ketinggian tempat, hawa serta kesehatan tumbuhan.
Pucuk teh dipetik dengan periode antar 6- 12 hari. Teh hijau Jepang dipanen dengan frekuensi yang lebih lama ialah 55 hari sekali.Penciptaan diharapkan menggapai 200 kilogram berat kering/ ha/ tahun.
-
Pascapanen
Waktu memetik teh, jangan menggenggam pucuk sangat banyak. Pucuk hasil petikan ditempatkan di dalam keranjang 10 kilogram yang digendong di atas punggung.
Waring( keranjang bambu) digunakan buat menampung hasil petikan dengan dimensi minimun 150 x 160 centimeter dengan energi memuat 20 kilogram( optimal 25 kilogram).
Tempatkan waring dalam kondisi terbuka serta tidak ditumpuk di tempat teduh( di los).
Demikian Uraian kami tentang Tanaman Teh – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.